Ciri-ciri dari jamur tiram yaitu, berwarna putih, dan untuk bagian atasnya terlihat melengkung setengah lingkaran yang menyerupai dengan cangkang tiram. Dan biasanya kalau di habitat aslinya, jamur ini tumbuh pada batang pohon maupun potongan-potongan kayu yang sudah tua/gapuk. Selain itu, jamur tiram ini ternyata memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh misalnya protein, vitamin kalsium dan masih banyak lagi. Dan juga memiliki manfaat yang banyak tentunya. Tak heran jika peminat dari hasil masakan jamur ini pun banyak, yang pada akhirnya di manfaatkan sebagai bisnis yang menjanjikan untuk membudidayakannya. (baca juga: Cara budidaya kenari yang menguntungkan bagi pemula.)
Cara untuk membudidayakan jamur tiram
- Langkah awal untuk menjalankan usaha ini yaitu anda di wajibkan menyediakan bibit terlebih dahulu, usahakan dalam pemilihan bibit, pilih bibit yang berkualitas. Ini bertujuan agar nantinya, hasil yang di dapatkan bisa memuaskan dan menghasilkan tentunya. Untuk pembelian bibit bisa anda cari penjual bibit di daerah anda, atau lebih mudahnya anda cari di internet.- Kemudian siapkan media tanamnya. Media tanam bisa dilihat dari habitat aslinya, karena jamur ini hidup di pohon atau batang-batang kayu yang sudah melapuk, jadi media tanam utamanya yaitu dari serbuk gergaji, dengan di tambahan dedak, kapur, jerami padi, dan juga air yang dicampur menjadi satu. Dengan presentase banyaknya dari bahan yaitu:
- 75% serbuk gergaji dan jerami
- 10% dedak halus
- 3% kapur
- 50% air
- Setelah campur menjadi satu, langkah selanjutnya yaitu, siapkan plastik yang tahan panas untuk wadah dari media yang telah kita buat. Isi log media yang telah tercampur ke dalam plastik, tapi jangan terlalu penuh tapi wadah harus terisi padat.
- Kemudian lakukan fermentasi, yaitu dengan cara didiamkan hingga beberapa hari, kurang lebih 5-6 hari. Hal ini bertujuan agar terjadi pelapukan atau pengomposan terhadap media tanam.
- Setelah fermentasi selesai, lakukan sterilisasi pada suhu 110-120˚C. yaitu bertujuan agar tidak ada mikro organisme jahat yang tumbuh dan media benar-benar steril. Cara sterilisasi bisa dilakukan dengan mengukus log media selama kurang lebih 5 jam.
- Selanjutnya yaitu pindahkan log media ke tempat yang steril, dan diamkan agar log tadi dingin (inokulasi).
- Setelah log media tadi di inokulasi, selanjutnya yaitu lubangi log media dan kemudian penanaman bibit jamur tiram yang sudah anda siapkan sebelumnya pada log media.
- Setelah inokulasi, lakukan inkubasi atau pemeraman yang bertujuan agar tumbuh miselium pada log media. Untuk menunjang prtumbuhan miselium, ruang inkubasi usahakan bersuhu 24-29°C dengan kelembapan 90-100% cahaya 500-1000 lux dan beri sirkulasi udara sekitar 1-2 jam. Setelah 20-30 hari, biasanya miselium sudah tumbuh banyak.
- Apabila miselium sudah banyak, pindahkan log media ke rumah kumbung. Jangan lupa untuk melubangi ujung log media, hal ini sebagai tempat jamur tumbuh. Dan di rumah lumbung inilah yang nantinya jamur tiram tumbuh higga besar dan siap panen.
Itulah beberapa langkah bagaimana untuk memulai budidaya jamur tiram. Baca juga tentang usaha lain sampingan lainnya yang bisa menginspirasi anda, seperti usaha budidaya lele dan lain sebagainya di blog ini. Selamat mencoba dan semoga bisnis anda berjalan dengan lancar dan menghasilkan untung yang memuaskan.
Apabila artikel ini bermanfaat, penulis harapkan anda share kepada teman atau kerabat anda, agar semua dapat menikmati hasil dari usaha sampingan yang bisa di kerjakan di rumah. Silahkan share di tombol share yang anda sukai di bawah ini. (baca juga: Tips Sukses usaha Beternak Kelinci)