Air yang notabene adalah sumber hidup biota air yang akan kita pelihara tentun menjadi sebuah pertimbangan yang harus kita pikirkan paling utama. Hal ini menjadi faktor penentu bertahan atau tidaknya tanaman aquascape atau fauna yang akan teman-teman pelihara nantinya.
Seorang teman pernah bertanya, "Mengapa Tanaman A tidak tumbuh di aquarium saya, padahal tumbuh lebat di aquarium teman saya?"
Tentu ada beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut, misalnya cara memelihara, kondisi sekitar, keapikan pemilik, keberadaan alien, wafatnya kucing tetangga (dua terakhir jangan dianggap serius ya), dan faktor lainnya. Namun kita anggap saja aquarium tersebut dipelihara secara proper. Masih ada faktor yang harus kita perhatikan lagi, yaitu "AIR".
Air merupakan salah satu faktor utama dalam aquarium (SUMBER)
Saya tidak akan menjelaskan apa itu air dan bagaimana rangkaian kimianya (ini bukan kelas kimia. Kalau dijelaskan, dipastikan 90% teman-teman langsung menutup blog ini. hehehe). Saya hanya akan menjelaskan secara mendasar apa saja yang bisa memengaruhi biota air di dalamnya dan bagaimana kita mengaturnya.
Apa saja elemen di dalam air yang perlu kita perhatikan? Berikut sudah saya jabarkan untuk teman-teman:
1. PH (Per Hidrogen)
PH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 �C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali.
Seberapa jauh PH memengaruhi biota air? Sangat jauh. Tanaman aquascape dan ikan aquarium kehidupannya sangat tergantung dengan PH ini. Ada ikan yang bisa hidup pada PH tertentu, dan ada yang tidak. Begitu juga dengan tanaman aquascape.
Bagaimana teman-teman mengakalinya? Jika teman-teman ingin menurunkan PH, teman-teman bisa menggunakan obat-obatan penurun PH yang sudah tersedia di toko-toko aquarium. Saya pernah coba bereksperimen dengan menggunakan jeruk nipis, PH pada aquarium turun secara drastis. Namun penelitian ini belum pernah saya cobakan kepada biota aquarium secara langsung dan berkesinambungan :P
Jeruk Nipis sebagai penurun PH (SUMBER)
Bagaimana jika teman-teman ingin menaikkan PH? Tentu produsen kimia aquarium sudah menyediakan produk mereka untuk hal yang satu ini. Namun cara yang paling alami adalah memasukkan batu candi ke dalam aquarium teman-teman.
2. GH (General Hardness)
GH adalah ukuran dari jumlah Magnesium (Mg +) dan Kalsium (Ca +) ion dalam air. Ketika kita menyebut air itu adalah �soft� atau �hard�, itu berarti kita merujuk pada GH. Hal ini diukur dalam German degrees of hardness (dH). Satu dH adalah sekitar 17,5 mg / L (ppm).
Tabel GH (SUMBER)
GH ini cukup memengaruhi kestabilan biota aquarium teman-teman. Kebanyakan adalah pada pemain udang kerdil (Dwarf Shrimp) seperti contohnya Red Cherry atau Red bee karena mereka sangat rentan terhadap parameter ini.
3. KH (Carbonate Hardness (Bukan Kiai Haji, ya))
KH (Carbonate Hardness) Adalah Jumlah Karbonat Dan Bicarbonates Dalam Air. Parameter ini memengaruhi PH dengan buffer dari CO2. Jadi secara kasar, KH adalah parameter yang memengaruhi seberapa mudahnya PH air tersebut berubah dikarenakan oleh CO2.
Tabel Hubungan PH, KH, dan CO2 (Sumber)
4. TDS (Total Dissolve Solid)
TDS adalah parameter yang mengukur total keberadaan zat padat yang terlarut di dalam air. Parameter ini bisa menjadi pegangan namun cukup bias juga karena kita tidak mengetahui zat padat apa saja yang ada di dalam angka tersebut. Karena tidak semua zat padat buruk untuk tanaman aquascape dan ikan aquarium.
Cara untuk mengatur parameter air
Berikut adalah beberapa cara menurunkan dan menaikkan parameter di atas
Cara Menaikkan dan Menurunkan Parameter Air (Sumber)
Parameter yang dimiliki oleh air PAM atau air tanah Indonesia kebanyakan memiliki PH basa (di atas 7). Berbeda jauh dengan Eropa yang memiliki PH asam.